mas baim
Alat Permainan Edukatif adalah permainan yang sengaja dirancang secara khusus pendidikan anak balita, alat ini ditujukan supaya anak dapat mengenal bilangan dengan bantuan alat-alat yang disukai oleh anak-anak dengan berbagai macam aneka warna yang mencolok yang menjadikan daya tarik anak untuk mencari pengalam baru dengan cara bermain.  

klik gambar untuk memperbesar 




mas baim
Senam Keluarga pemecahan rekor MURI di stadion batik kraton Pekalongan
semoga PAUD di Pekalongan semakin Jaya
salam sukses dari PAUD Krapyak Lor 
berita terkait lihat disini

para peserta senam antusias mengikuti lomba
mas baim

Peleburan PAUD 

Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) melakukan peleburan Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal (Ditjen PNFI) menjadi Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (Ditjen PAUDNI). Keputusan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 58 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan PAUD.
Kepala Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal (Kabid PNFI) Dinas Pendidikan Kabupaten Sambas Drs Karman MSi MH menjelaskan, aturan yang menunjang perlunya PAUD adalah Permendiknas, Peraturan Menteri (Permen) dan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 24 Tahun 2010. “Makanya keberadaan PAUD menjadi sangat penting dalam meningkatkan pendidikan,” katanya kepada Equator, Jumat (12/8) lalu.
 
Dijelaskan Karman, dalam pengembangannya, PAUD terbagi dalam empat pendidikan. Yaitu pendidikan Taman Titipan Anak (TPA) khusus mengasuh anak, Kelompok Bermain (KB) yang memprioritaskan bermain sambil belajar, Satuan PAUD Sejenis (SPS) seperti TPQ, Posyandu PAUD, dan Bina Keluarga Balita (BKB) atau Taman Kanak-Kanak (TK). “Sekarang ini jumlah PAUD di Kabupaten Sambas mencapai 226, sedangkan TK 130 buah. Jadi total PAUDNI sebanyak 356 buah. Dari jumlah tersebut, ada empat TK berstatus negeri, sedangkan sisanya merupakan swadaya,” jelas Karman.
Ditegaskan Karman, dalam misi PAUD, bidang PNFI lebih mengutamakan layanan peningkatan mutu dan efisiensi penyelenggaraan PAUD, serta mengutamakan peningkatan kecerdasan dan kemampuan masyarakat dalam memberikan layanan PAUD dengan mempersiapkan anak sedini mungkin, agar memiliki kesiapan memasuki pendidikan lebih lanjut. “Dalam hal ini, kita berupaya agar anak-anak memiliki kesiapan meneruskan jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” ujarnya.
Karman mengharapkan keberadaan PAUD di Kabupaten Sambas dapat meningkatkan kecerdasan pendidikan anak, sehingga peran PAUD mampu menambah wawasan anak sebelum jenjang pendidikan dasar. Peran serta seperti ini tidak terlepas dari peran serta orangtua dan masyarakat terangnya, karena pada intinya jalur pendidikan informal terbentuk dari pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan. “Di sinilah PAUD terlihat dalam mendukung majunya pendidikan anak sebagai generasi penerus bangsa,” pungkasnya. (edo)

 

mas baim
MEDIA BERMAIN & KEGIATAN BERMAIN ANAK PAUD METODE BCCT 

Kebutuhan dasar anak yang dipenuhi agar anak bisa fokus bermain
( Abraham Maslow)
 
        ·         Bebas dari rasa lapar dan haus.
        ·         Bebas dari rasa takut dan bahaya.
        ·         Merasa diterima, dihargai dan dicintai oleh lingkungannya.
        ·         Kebutuhan mengekspresikan diri sebagai individu yang khas / unik.
        ·         Kebutuhan kebebasan bergerak.

5 Prinsip Utama Perkembangan Motorik Anak
 
·         Kematangan
·         Urutan :
1.    Perbedaan :
        perkembangan secara perlahan dari gerakan kasar   yg belum terarah sesuai dengan fungsinya.
2.    Keterpaduan:
        kemampuan dalam menggabungkan gerakan motorik yang saling berlawanan dalam koordinasi gerakan yang baik.
·         Motivasi untuk beraktivitas secara luas
·         Pengalaman sebagai dasar perkembangan berikutnya
·         Praktik dengan bimbingan

Prof.Dr. Conny R. Semiawan
( Sumber: materi diklat TOT II BPKB Prop. DIY )
 
Bagi anak, bermain adalah suatu kegiatan yang serius, namun mengasyikkan. Melalui aktivitas bermain, berbagai pekerjaannya terujud.
Bermain adalah aktivitas yang dipilih sendiri oleh anak, karena menyenangkan, bukan karena akan memperoleh hadiah atau pujian.
Bermain adalah salah satu alat utama –
yang menjadikan latihan pertumbuhannya.

Bermain adalah medium, dimana si anak mencoba diri, bukan saja dalam fantasinya tetapi juga benar nyata secara aktif. Bila anak bermain secara bebas, sesuai kemauan, kecepatannya sendiri, maka ia melatih kemampuannya.


Bermain merupakan kegiatan utama yang dilakukan anak dalam melakukan interaksi dengan lingkungannya untuk membangun pengetahuannya.

Bermain dilakukan:
o    atas inisiatif anak
o    atas keputusan anak
o    dengan dukungan guru/fasilitator(Scaffolding)

Saat anak bermain semua indera anak bekerja aktif. Semua informasi ditangkap oleh indera anak, disampaikan ke otak sebagai ransangan, sehingga sel-sel otak aktif berkembang membentuk sambungan
Otak yang rimbun karena banyak persambungan dan memiliki kemampuan yang baik.

PERKEMBANGAN KEMAMPUAN MAIN ANAK
Persentasi waktu dalam jenis main

      0      10      20      30      40      50      60      70      80     90   100
Usia
0-2    ------------------------------sensorimotor--------------------------------

1-2   --------sensorimotor -------------------------------------------symbolik

2-3   ---------sensorimotor -----------simbolik-------------pembangunan

3-4   ---------sensorimotor-------------simbolik------------pembangunan

4-5   ----sensorimotor-------------simbolik------------pembangunan-----

5-7   -sensorimotor--------simbolik-----------------pembangunan--------

7+    sensori motor------simbolik------------------pembangunan---------
        ke main dengan aturan  ke membaca


Anak tidak hanya diketahui tapi juga harus dipahami

Anak sebagai individu yang unik (kombinasi antara genetika dan lingkungan).
Anak memiliki ritme perkembangan yang berbeda.
Anak sebagai pelaku utama.
Anak sebagai teman bekerjasama.
Anak sebagai komunikator.
Anak  perlu berkembang menjadi manusia yang mudah menyesuaikan diri (adaptable) dan memahami diri serta lingkungannya (understanding).

MEDIA
Alat / perantara untuk mendapatkan informasi pembelajaran yang relevan,obyektif, akurat dan terbaru dalam  mencapai tujuan yang lebih baik.
Memberi kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan dan memperkaya pengetahuan anak secara langsung.
Meningkatkan kemampuan berbahasa, berpikir kritis dan positif.
Membantu mengenal lingkungan dan kemampuan dirinya.
Menumbuhkan motivasi dan meningkatkan perhatian belajar anak.
Mendukung lebih banyak melakukan kegiatan belajar.

INFORMASI YANG DITANGKAP INDRA
(BRITISH AUDIO-VISUAL ASSOCIATION)

Pernyataan Jean Piaget (1972, p. 27) tentang bagaimana anak belajar :
“Anak seharusnya mampu melakukan percobaan dan penelitian sendiri. Guru, tentu saja, bisa menuntun anak-anak dengan menyediakan bahan-bahan yang tepat, tetapi yang terpenting agar anak dapat memahami sesuatu, ia harus membangun pengertian itu sendiri, ia harus menemukannya sendiri”.

Apakah yang dimaksud dengan Metode
Beyond Center and Circle Time” ?
          Suatu metode atau pendekatan dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini.
          Dikembangkan berdasarkan hasil kajian teoritik dan pengalaman empirik.
          Merupakan pengembangan dari metode Montessori, HighScope, dan Reggio Emilio.
          Dikembangkan oleh Creative Center for Childhood Research and Training (CCCRT) Florida, USA.
          Dilaksanakan di Creative Pre School Florida, USA selama lebih dari 25 tahun, baik utk anak normal maupun utk anak dg kebutuhan khusus.

MENGAPA
Beyond Center and Circle Time”?
  1. Metode ini ditujukan untuk merangsang seluruh aspek kecerdasan anak.
  2. Agar kecerdasannya dapat berkembang secara optimal, maka otak anak perlu dirangsang untuk terus  berfikir secara aktif dgn menggali pengalamannya sendiri (bukan sekedar mencontoh atau menghafal).
  3. Metode ini memandang bermain sbg wahana yang paling tepat dan satu-satunya wahana pembelajaran anak, karena disamping menyenangkan, bermain dalam setting pendidikan dapat menjadi wahana untuk berfikir aktif, kreatif.

Apa Ciri-ciri dari Metode
Beyond Center and Circle Time” ?
  1. Pembelajarannya berpusat pada anak;
  2. Menempatkan setting lingkungan main sbg pijakan awal yang penting;
  3. Memberikan dukungan penuh kpd setiap anak utk aktif, kreatif, dan berani mengambil keputusan sendiri;
  4. Peran guru sbg fasilitator, motivator, dan evaluator;
  5. Kegiatan anak berpusat di sentra-sentra main yang berfungsi sbg pusat minat;
  6. Memiliki standar operasional prosedur yang baku;
  7. Pemberian pijakan sebelum dan setelah anak main dilakukan dalam posisi duduk melingkar.
Jenis Bahan Main
Sifat Cair:
Penggunaannya ditentukan oleh pemakai
Terstruktur:
Penggunaannya ditentukan sebelumnya oleh bahan itu sendi

Bermain dan Anak
EMPAT JENIS BERMAIN
Sara Smilansky (1968)
Sensorimotor atau fungsional
Main peran – mikro atau makro
Pembangunan – sifat cair sampai          
                              terstruktur
Main dengan aturan

JENIS-JENIS HUBUNGAN SOSIAL
Mildred Parten (1932)
Tidak Peduli    Main berdampingan
Penonton       Main bersama
Main sendiri    Main bekerjasama

SIMBOL KE TANDA
Main proses sampai karya mewakili yang nyata


EMPAT TAHAP UNTUK PIJAKAN PENGALAMAN MAIN YANG BERMUTU
CCCRT (1999)
®  Pijakan Lingkungan Main
®  Pijakan Pengalaman Sebelum Main
®  Pijakan Pengalaman Main Setiap Anak 
®  Pijakan Pengalaman Setelah Main

INTENSITY & DENSITY
Phelps & Hanline (1999)
INTENSITAS PENGALAM MAIN — Kesempatan sepanjang waktu
DENSITAS PENGALAMAN MAIN — Ragam  & kedalaman kesempatan

Tiga Jenis Bermain
·           Sensorimotor atau Fungsional
·           Main Peran atau Simbolik
            Makro
            Mikro
·           Pembangunan
            Sifat cair dan terstruktur


Main Sensorimotor
Kegiatan yang menggunakan gerakan otot kasar dan halus serta mengekspresikan seluruh indra tubuh untuk mendapatkan rasa dari fungsi indra.
Anak usia dini belajar melalui panca indranya dan melalui hubungan fisik dengan lingkungannya.
Main sensorimotor penting untuk mempertebal sambungan antar neuron.


Main Peran
Kemampuan untuk memisahkan pikiran dari kegiatan dan benda.
Kemampuan menahan dorongan hati dan menyusun tindakan yang sendiri dengan sengaja dan fleksibel. (Vygotsky)
Melalui pengalaman main peran, anak diberi kesempatan untuk menciptakan kembali kejadian kehidupan nyata dan memerankannya secara simbolik.
( Main peran Makro dan Mikro )

Main Pembangunan
Sifat cair : penggunaan dan bentuk ditentukan oleh anak.
Terstruktur : Penggunaan dikontrol oleh bentuk dari bahan.
 
BCCT
BEYOND CENTERS AND CIRCLES TIME
(LEBIH JAUH TENTANG SENTRA DAN SAAT LINGKARAN)

Bahan Sifat Cair/           Bahan Pembangunan   
Bahan Alam                       yang Terstruktur
                              
Air
Pasir                                          Balok unit
Cat jari                                      Balok berongga
Lumpur                                      Balok berwarna
Tanah liat                                   LegoTM
Play Dough                                  Lincoln LogsTM
Krayon                                       Bristle BlocksTM
Cat dengan kuas                          Tinker Toys
Pulpen                                       Puzzles
Pensil



Main Peran Mikro —
Bahan-bahan main berukuran kecil
Contoh :       
             Rumah boneka; perabotan dan ruang
             Kereta api; rel, lokomotif dan  gerbong-gerbongnya
             Bandar udara; pesawat dan truk-truk
             Kebun binatang; boneka-boneka,  binatang liar
             Jalan-jalan kota; jalan, orang,dan mobil


Main Peran Makro  —
Alat berukuran seperti sesungguhnya yang digunakan anak untuk menciptakan dan memainkan peran.Contoh :
            Dokter, perawat
            Polisi, Pemadam Kebakaran
            Pak Pos
            Sekretaris
            Pedagang
            Penjual bunga

Pijakan Lingkungan
          Mengelola awal lingkungan main dengan bahan-bahan yang cukup (tiga tempat main untuk setiap anak)
          Merencanakan untuk intensitas dan densitas pengalaman
          Memiliki berbagai bahan yang mendukung tiga jenis main
           Sensorimotor, pembangunan dan main peran
          Memiliki berbagai bahan yang mendukung pengalaman keaksaraan
          Menata kesempatan main untuk mendukung hubungan sosial yang positif

Pijakan Pengalaman Sebelum Main
          Membaca buku yang berkaitan dengan pengalaman atau mengundang nara sumber
          Menggabungkan kosakata baru dan menunjukkan konsep yang mendukung standar kinerja
          Memberikan gagasan bagaimana menggunakan bahan-bahan
          Mendiskusikan aturan dan harapan untuk pengalaman main
          Menjelaskan rangkaian waktu main
          Mengelola anak untuk keberhasilan hubungan sosial
          Merancang dan menerapkan urutan transisi main


Pijakan Pengalaman Main Setiap Anak
          Memberikan anak waktu untuk mengelola dan meneliti pengalaman main mereka
          Mencontohkan komunikasi yang tepat
          Memperkuat dan memperluas bahasa anak
          Meningkatkan kesempatan sosialisasi melalui dukungan hubungan teman sebaya
          Mengamati dan mendokumentasikan perkembangan dan kemajuan main anak


Pijakan Pengalaman Setelah Main
          Mendukung anak untuk mengingat kembali pengalaman mainnya dan saling menceritakan pengalaman mainnya.
          Menggunakan waktu membereskan sebagai pengalaman belajar positif melalui pengelompokan, urutan, dan penataan lingkungan main secara tepat.



MACAM-MACAM / TOUR SENTRA DAN EFEK YANG DIHARAPKAN
IMPLEMENTASI ILMU   PENGETAHUAN DALAM KEGIATAN MAIN


SENTRA – SENTRA BCCT
                    SENTRA BAHAN ALAM
                    SENTRA MAIN PERAN MAKRO DAN MIKRO
                    SENTRA BALOK
                    SENTRA PERSIAPAN
                    SENTRA IMAN DAN TAQWA
                    SENTRA SENI DAN KREATIFITAS
                    SENTRA MUSIK DAN BUDAYA

SENTRA BAHAN ALAM
Tempat bermain sambil belajar untuk mengembangkan pengalaman sensori motor dalam
rangka menguatkan tiga jari untuk persiapan menulis, sekaligus pengenalan sains untuk anak.

Efek yang diharapkan:
Anak dapat terstimulasi aspek motorik halus secara optimal, dan mengenal sains sejak dini.

SENTRA MAIN PERAN MIKRO/MAKRO
Tempat bermain sambil belajar, dimana anak dapat mengembangkan daya imajinasi dan  mengekspresikan perasaan saat ini, kemarin, dan yang akan datang.
  
Penekanan sentra ini terletak pada alur cerita sehingga anak terbiasa untuk berfikir secara sistimatis.

Efek yang diharapkan:
Anak dapat bersosialisasi dan berinteraksi dengan teman dan lingkungan sekitar dan mengembangkan kemampuan berbahasa secara optimal

SENTRA BALOK
     Tempat bermain sambil belajar untuk mempresentasikan ide ke dalam bentuk nyata (bangunan).

     Di sentra ini anak dapat memainkan balok dengan perbandingan 1 anak ± 100 balok plus assesoris.

     Penekanan sentra ini pada start and finish, di mana anak mengambil balok sesuai kebutuhan dan mengembalikan dengan mengklasifikasi berdasarkan bentuk balok

Efek yang diharapkan:
      Anak dapat berfikir tipologi, mengenal ruang dan bentuk sehingga dapat mengembangkan kecerdasan visual spasial secara optimal dan anak dapat mengenal bentuk – bentuk geometri yang sangat berguna untuk pengetahuan dasar matematika

SENTRA PERSIAPAN
    Tempat bermain sambil belajar untuk mengembangkan pengalaman keaksaraan.

    Di sentra ini anak difasilitasi dengan permainan yang dapat mendukung pengalaman baca, tulis, hitung dengan cara yang menyenangkan dan anak dapat memilih kegiatan yang diminati

    Efek yang diharapkan:
    Anak dapat berpikir teratur, senang membaca, menulis dan menghitung.

SENTRA IMAN DAN TAQWA
    Tempat bermain sambil belajar untuk mengembangkan kecerdasan jamak dimana kegiatan main lebih menitik beratkan pada kegiatan keagamaan.

    Di sentra ini anak difasilitasi dengan kegiatan bermain yang memfokuskan pada pembiasaan beribadah dan mengenal huruf hijaiyyah dengan cara bermain sambil belajar.
   
    Efek yang diharapkan:
    Tertanamnya perilaku  akhlakul karimah, ikhlas, sabar dan senang menjalankan perintah agama.

SENTRA SENI DAN KREATIFITAS
  Tempat bermain sambil belajar yang menitik beratkan pada kemampuan anak dalam berkreasi.

   Kegiatan di sentra ini dilaksanakan dalam bentuk proyek, dimana anak diajak untuk menciptakan kreasi tertentu yang akan menghasilkan sebuah karya.

   Efek yang diharapkan:
   Anak dapat berfikir secara kreatif

SENTRA MUSIK DAN BUDAYA
   Tempat bermain sambil belajar untuk mengenalkan beragam musik terutama musik tradisional, dan permainan tradisional dari berbagai daerah.

    Efek yang diharapkan dari sentra ini :
    anak dapat mengenal nada, birama dan ritme disamping dapat mengenal keragaman permainan tradisional yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan

IMPLEMENTASI ILMU PENGETAHUAN DALAM KEGIATAN MAIN ANAK
Moral dan nilai:
    baik, buruk, sifat tuhan, dll

Matematika:
    aritmatika (bilangan, jumlah, hubungan satu ke satu), ukuran (tinggi, berat, besar, waktu), geometri (bentuk, hubungan antar bentuk), pola (bentuk, warna, bunyi, tanda, kombinasi), statistika (persamaan, perbedaan, pengelompokkan, perbandingan, analisa informasi)

Sains:
    pengetahuan fisik (bentuk, ukuran, tekstur, warna, cara kerja: optimalisasi seluruh indera), pengetahuan kehidupan (sikluse kehidupan), lingkungan sekitar,

Bahasa:
    reseptif (memahami yang didengar) pemahaman fonetik, pengenalan artikulasi, pengenalan intonasi, kosa kata, ekspresif, phrase, muncul keaksaraan.

Sosial:
    memahami aturan, budaya, kebiasaan, geografi, demografi.

Seni:
    musik, tari, kreativitas.


Bahasa
1.    Peningkatan atau perluasan kosa kata dan kemampuan bahasa anak,
2.    Peningkatan pemahaman bahasa lisan dan tulisan
3.    Peningkatan pemahaman anak terhadap perbedaan bunyi setiap kata, suku kata, bahkan huruf baik latin dan hijaiyah
4.  Pengetahuan tentang tulisan kaitannya dengan arti yang dikandung di dalam tulisan tersebut. Dengan kata lain setiap tulisan itu bermakna.
5. Pengetahuan tentang huruf dan kata untuk membangun pengertian bahwa huruf adalah simbol dari bunyi tertentu, dan huruf dapat digabungkan menjadi kata yang memiliki makna tertentu.
6. Menyeluruh yakni pemahaman akan bahasa yang diucapkan dan bahasa yang dituliskan.
7. Pemahaman tentang buku yakni anak memahami bahwa ada banyak tulisan sumber informasi yang disampaikan dalam bentuk buku, menu, surat, koran, majalah, undangan, dan lainnya. Pemahaman ini juga membangun sikap anak tentang menghargai buku sebagai sumber informasi, cara membaca dari kiri ke kanan, menggunakan, merawat buku, dan bagian-bagian buku.
8. Membangun sikap bahwa keaksaraan sebagai salah satu sumber pengetahuan yang menyenangkan, dimana anak memahami bahwa dengan membaca ia akan banyak mengetahui sesutau yang baru.

Matematika
* Konsep bilangan yang terdiri dari:
        Menghitung bilangan
        Hubungan satu ke satu
        Menghitung jumlah
        Membandingkan ; lebih besar, kurang dari, lebih banyak, sama dengan
        Mengenal simbol bilangan (angka)

* Pola dan Hubungan:
        Pola dan hubungan warna,
        Pola dan hubungan bentuk
        Pola hubungan ukuran
        Pola hubungan warna dan bentuk
        Pola hubungan warna dan ukuran
        Pola hubungan bentuk dan ukuran
        Pola hubungan warna, bentuk, dan ukuran

*Pengukuran:
       fokus utama dalam pengukuran untuk anak usia dini adalah prinsip dan kegunaan pengukuran. Anak belajar pengukuran dengan menggunakan alat sederhana dan kegiatan mengukur langsung yang dapat dilakukan anak sendiri.
       Kegiatannya misalnya: mengukur tinggi badan, berat badan, cuaca dengan menggunakan termometer, mengukur isi dengan gelas, dsb.

*Pengumpulan , pengorganisasian, dan penyajian data:
       pemilahan,
       pengelompokkan benda,
       menghitung,
       mengukur,
       membandingkan.


Sains
                    pengetahuan fisik:
pengenalan tentang fisik benda dan gerakan yang dibuat oleh benda, misalnya bentuk, warna, menggelinding, melayang, dsb.

                    pengetahuan kehidupan:
pengetahuan tentang kehidupan benda, binatang atau tanaman

                    alam dan lingkungan:
pengetahuan tentang benda yang ada di lingkungan anak, termasuk benda angkasa yang terlihat secara garis besarnya saja, misalnya bulan, matahari, bintang.

ILMU SOSIAL

  Tempat dan Geografi
  Orang-orang dan bagaimana mereka hidup
  Orang-orang dan lingkungan
  Orang-orang dan masa lalu

TEMPAT DAN GEOGRAFI

Geografi bagi anak prasekolah mencakup karakteristik tempat dimana mereka tinggal, hubungan antara satu tempat dengan tempat lain, karakteristik dunia anak dan pemetaannya.

Pemetaan dapat disampaikan pada anak melalui diskusi tentang arah (bagaimana menuju kamar mandi, halaman bermain, tempat kendaraan, dll)

ORANG-ORANG DAN BAGAIMANAMEREKA HIDUP

Mencakup karakteristik fisik orang; persamaan dan perbedaan di dalam kebiasaan, rumah, dan pekerjaan; struktur keluarga dan peran; serta pertukaran barang dan jasa.

Anak prasekolah mengeksplorasi konsep ini melalui mempelajari tentang dirinya dan keluarganya, dan memikirkan bagaimana aturan di kelas membantu orang-orang hidup bersama dan berinteraksi.

ORANG-ORANG DAN LINGKUNGAN

Mencakup bagaimana orang-orang mengubah dan melindungi lingkungan.
Topik yang dapat dibicarakan pada anak prasekolah misalnya membangun kota, membuat jalan, membangun jalan tol atau bendungan, membersihkan taman, mendaur ulang atau memelihara lingkungan hijau.

ORANG-ORANG DAN MASA LALU

       Orang-orang dan masa lalu adalah tentang sejarah. Anak prasekolah berpusat pada masa kini, mereka belum memiliki pemahaman yang benar tentang urutan waktu yang merupakan esensi untuk memahami sejarah.
       Anak-anak belajar tentang waktu dalam hubungan dengan diri mereka sendiri, mencakup jadwal harian mereka, apa yang mereka lakukan kemarin dan apa yang akan mereka lakukan besok.
       Anak prasekolah menyukai memikirkan apa yang dapat mereka lakukan sekarang yang tidak dapat mereka lakukan saat mereka “bayi”.

Teknologi
          Kesadaran akan teknologi:
   pengetahuan tentang benda dan cara menggunakannya, serta energi apa yang diperlukan untuk bekerjanya alat tersebut.
          Cara kerja dan Konsep Dasar:
   urutan yang benar saat menggunakan benda.
          Kegunaan teknologi dalam kehidupan: mempermudah, mempercepat, tetapi manusia yang menguasai teknologi bukan sebaliknya.

Seni
          Menari
          Bernyanyi
          Bermain alat musik
          Membuat karya seni

MEMANFAATKAN BAHAN SISA DAN BAHAN ALAM SEBAGAI MEDIA BERMAIN
TUJUAN :
       a. Memperkaya / menambah alat bermain/ sumber belajar.
       b. Memotivasi guru untuk lebih peka dalam mengoptimalkan lingkungan sekitar untuk dijadikan sebagai media bermain.
       c. Murah, mudah dan tersedia.

Aneka ragam bahan sisa & Bahan - bahan alam
Bahan sisa :
       kertas bekas, koran, majalah, kardus,karton,kain, plastik, kaleng, styrofoam, busa, tali, tutup botol, sedotan, sendok es krim, botol plastik, keranjang buah dan karet.

Bahan alam :
       batu-batuan, kayu, ranting, biji-bijian, daun-daun kering, pelepah, bambu, bunga, batang padi,dll.

Kriteria dalam membuat media
          Menjaga keamanan dan keselamatan.
          Menjaga kesehatan / kebersihan.
          Pembuatan sesuai ukuran.
          Bisa untuk bereksplorasi anak.
          Dapat untuk bereksperimen anak.
          Mengembangkan imajinasi anak.
          Memotivasi anak untuk kreatif.
          Mengembangkan kemampuan sosial anak.
          Sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan anak.
          Berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak.

Contoh bentuk konsep permainan sains
          Membuat campuran warna dengan plastik warna dipotong berbeda bentuk.
          Magnetis atau bukan (sihir magnet).
          Sebab terjadinya hujan.
          Air yang meresap.
          Warna pelangi.
          Pencampuran benda cair.
          Air mengalir dari tinggi ke rendah.
      
Contoh bentuk konsep matematika
          Menyusun dari yang tertinggi dan terendah.
          Membuat perbandingan besar-kecil.
          Mengumpulkan daun ditaman (macam-macam bentuk dan ukuran)
          Kartu bentuk.
          Kartu jumlah (banyak sedikit)
          Kartu bentuk dan warna.
          Pasang benda sesuai jumlah.


Di Kutip Oleh : Maskar Ruhendi
BEKTI WINARSIH
LITBANG HIMPAUDI KULON PROGO