mas baim
Calistung Bukan Kewajiban Anak Usia DINI

Jakarta, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Prof.Dr. Lidya Freyani Hawadi, Psikolog. Mengingatkan kepada para peserta Pekan Olah Raga dan Seni Nasional guru-guru Taman Kanak-kanak (TK), yang di selenggarakan Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI).

Agar tidak mewajibkan membaca, menulis dan berhitung (CALISTUNG) bagi peserta didiknya. Saat membuka acara Porseni Nasional IGTKI, di Aula Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah.

Menurut Dirjen, itu bukanlah tugas utama dari guru TK. Tetapi kewajiban bagi tenaga pengajar di tingkat Sekolah Dasar (SD). Dunia belajar mereka haruslah menyenangkan dan menggembirakan, jangan memberikan pengajaran yang membebankan ataupun tidak sesuai dengan usia mereka.

Dirjen PAUDNI berharap, dengan adanya porseni tingkat nasional untuk guru-guru TK. Bisa menjadi ajang yang tepat untuk meningkatkan semangat dan kerjasama, serta sebagai sarana bertukar pengalaman, guna mengembangkan pembelajaran kreatif bagi peserta didiknya nanti.

Porseni tersebut, dilangsungkan pada 29 November sampai dengan 3 Desember 2013, dan diikuti oleh ribuan peserta yang berasal dari IGTKI dari berbagai provinsi. Acara di muarakan di Taman Mini Indonesia (TMII), Jakarta (29/11). (M.Husnul Farizi/HK)

 

mas baim
Pendidikan Untuk Semua, Pemerintah Siap Kejar Target 2015

BANGKOK, PAUDNI – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan siap mengejar target dalam program Education for All  (EFA),  atau PUS (Pendidikan untuk Semua). PUS merupakan kesepakatan internasional antar negara anggota UNESCO yang telah ditandatangani tahun 2000 di Dakar, Senegal. Adapun kesepakatan tersebut akan berakhir pada tahun 2015.

Terdapat enam target yang hendak dicapai dari kesepakatan tersebut yaitu:
  1. Memperluas dan memperbaiki keseluruhan perawatan dan pendidikan anak usia dini (PAUD), diutamakan bagi anak-anak yang sangat rawan dan kurang beruntung
  2. Pada tahun 2015 semua anak, khususnya anak-anak perempuan, dan minoritas etnis, diberi akses yang sama dengan yang lain dalam menyelesaikan pendidikan dasar yang berkualitas
  3. Kebutuhan belajar seluruh penduduk dapat dipenuhi secara adil
  4. Perbaikan 50% tingkat keniraksaraan orang dewasa, terutama kaum perempuan, serta akses yang adil di tingkat pendidikan dasar dan berkelanjutan bagi orang dewasa.
  5. Menghapus disparitas gender di tingkat pendidikan dasar dan menengah serta menjamin terwujudnya kesetaraan gender dalam pendidikan
  6. Perbaikan semua aspek yang berkaitan dengan kualitas pendidikan, sehingga memperoleh hasil belajar yang diakui dan terukur.
“Untuk mencapai target tersebut, Pemerintah Indonesia telah membentuk  Forum Koordinasi Pendidikan Untuk Semua, mulai tingkat kabupaten/kota, provinsi, hingga pusat,” ujar Direktur Jenderal PAUDNI, Lydia Freyani Hawadi baru-baru ini.

Direktur Jenderal PAUDNI selaku Ketua Harian Forum Koordinasi PUS telah mengikuti Regional Technical Workshop on the National EFA 2015 Review di Bangkok, pada 20 November lalu. Pada kegiatan yang diikuti oleh 117 orang dari 31 negara tersebut, setiap delegasi memaparkan capaian PUS di negara masing-masing.

Usai kegiatan tersebut, semua peserta sepakat membuat laporan pelaksanaan PUS tahun 2000-2015. “Draf laporan akhir tersebut harus disampaikan pada pertemuan yang akan diselenggarakan UNESCO Bangkok, pada bulan Februari tahun 2014,” ucap Dwi Priyono, Sekretariat Forum yang turut mendampingi Direktur Jenderal PAUDNI. (Yohan Rubiyantoro/HK)

 

mas baim
Kemendikbud Serahkan Anugerah Peduli Pendidikan

JAKARTA, PAUDNI – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) memberikan penghargaan Anugerah Peduli pendidikan (APP) 2013. Penghargaan tersebut diberikan kepada sejumlah pihak yang telah berkontribusi di bidang pendidikan dan kebudayaan.

Pemberian penghargaan APP 2013 berlangsung di Auditorium Gedung D Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Jumat (29/11). Mendikbud Memberikan 29 penghargaan yang dibagi ke dalam lima kategori. Pertama, Kategori Perusahaan/BUMN (tujuh penghargaan); kedua, Kategori Kabupaten/Kota (empat penghargaan); ketiga, Kategori Yayasan Nirlaba/Kelompok Masyarakat (empat penghargaan); keempat, Kategori Individual/Inovator Pendidikan (sepuluh penghargaan);  dan kelima, Kategori Program Acara Televisi (empat penghargaan).

Dalam Kategori Perusahaan/BUMN diberikan kepada PT. Telekomunikasi Selular, PT. Sampoerna Strategic, PT. Indosat Tbk, PT. CIMB Niaga Tbk, PT. Kinocare Era Kosmetindo, PT. Pakuwon Jati Tbk, dan PT. Sido Muncul.

Kategori Kabupaten/Kota diberikan kepada Kota Sukabumi, Provinsi Jawa Barat; Kota Administrasi Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta; Kota Jambi, Provinsi Jambi; dan Kota Banjar, Provinsi Jawa Barat.

Kategori Yayasan Nirlaba/Kelompok Masyarakat diberikan kepada Yayasan Indonesia Mengajar, Yayasan Cahaya Guru, Yayasan Kartika Eka Paksi, dan Yayasan Cinta Anak Bangsa.

Kategori Individual/Inovator Pendidikan diberikan kepada Roni Tabroni, Provinsi Jawa Barat; Umar Hosnol, Provinsi Jawa Timur; Cucu Sumiyati, Provinsi Jawa Barat; John Rahail, Provinsi Papua; Tri Rini Widiyastuti, Provinsi Jambi; Andy F. Noya, Provinsi DKI Jakarta; Syamsul Bahri, Provinsi Riau; Trijono, Provinsi Jawa Timur; Gemah Nuripah, Provinsi Jawa Barat; dan A.A. Ayu Ketut Agung, Provinsi Bali.

Kategori Program Acara Tv diberikan untuk Trans 7 dengan Program Indonesiaku, TVOne untuk Program Aku Bangga, Trans 7 untuk Program Buku Harian Si Unyil, dan Trans 7 untuk Program Dunia Binatang.

APP 2013 yang bertemakan “Meningkatkan Kualitas dan Akses Berkeadilan”. Sangat relevan dengan kebijakan Kemdikbud melalui berbagai program seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Bantuan Siswa Miskin (BSM), Beasiswa Pendidikan untuk Mahasiswa Miskin (Bidikmisi), Sarjana Mengajar di Daerah Terluar, Tertinggal, dan Terdepan (SM3T), Rehab Sekolah, Afirmasi Pendidikan, dan Pendidikan Menengah Universal (PMU).

Dengan diadakanya penghargaan APP diharapkan bisa menjadi pemberian apresiasi terhadap pihak – pihak yang selama ini memiliki komitmen dan inovasi, serta kepeduliannya dalam memberikan kontribusi di bidang pendidikan dan kebudayaan, untuk menuju Indonesia yang lebih maju dan berprestasi. (Gunawan Prasetio/JS-PIH)