Sejumlah Pemda Provinsi dan Kabupaten Belum Alokasikan Anggaran
SURABAYA. Berdasarkan data Pusat Data Statistik Pendidikan Badan
Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
(Balitbang Kemdikbud) yang diolah berdasarkan data hasil Sensus
Penduduk BPS 2010, pada akhir tahun 2011 di Indonesia masih terdapat
sebanyak 6.730.682 orang (4,43%) penduduk berusia 15-59 tahun yang
masih tuna aksara. Pada akhir 2014, sesuai target nasional diharapkan
angka tuna aksara usia 15-59 tahun turun menjadi 4,2%.
Dalam upaya percepatan penuntasan tuna aksara khususnya di 33
Kabupaten dan 15 Provinsi dengan jumlah buta aksara terpadat yang
merupakan kantong-kantong tuna aksara, dibutuhkan komitmen pemerintah
pusat dan daerah bersama pemangku kepentingan lainnya untuk melakukan
sinergi pengentasan.
“Kami Direktorat Jendetral PAUDNI, sengaja mengagendakan acara temu
koordinasi penyelenggaraan kegiatan layanan pendidikan masyarakat
seperti ini sehingga upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat secara
bertahap dapat ditingkatkan dan diharapkan dapat mengejar
ketertinggalan di bidang pendidikan melalui pengalokasian anggaran dari
APBN, APBD provinsi dan APBD Kabupaten,” ujar Dirjen Paudni, Prof Dr
Lydia Freyani Hawadi, Psikolog dalam acara Temu Koordinasi Layanan
Pendidikan Masyarakat di Surabaya, Rabu (24/7).
Menurut Dirjen, untuk mewujudkan percepatan penuntasan tuna aksara,
dibutuhkan keseriusan dari semua pihak baik pemerintah, swasta, dan
lembaga/organisasi masyarakat sebagai penyelenggara program yang akan
mengimplementasikan program tersebut di lapangan.
“Selama ini sharing anggaran penuntasan tuna akasara tidak berjalan
dengan semestinya. Masih banyak Provinsi dan Kabupatan/Kota belum
mengalokasikan anggaran yang memadai untuk program tuna aksara. Hampir
80 persen masih bertumpu pada APBN. Idealnya 40 persen pusat, 40 persen
Provinsi dan 20 persen Kabupaten/Kota. Kebijakan pemerintah mulai tahun
ini untuk Papua dan Papua Barat diberikan 60 persen,” ujar Dirjen.
Dikatakan, salah satu lembaga pendidikan masyarakat yang dipandang
efektif untuk melaksanakan program tersebut adalah Pusat Kegiatan
Belajar Masyarakat (PKBM), lembaga/ organisasi keagamaan, dan lembaga/
organisasi masyarakat lainnya yang memiliki kepedulian dalam
pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan nonformal.
Kegiatan ini diikuti Kepala Bidang PNFI/ PAUDNI dan Kepala Bappeda
dari 15 Provinsi, serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Bappeda dari
33 Kabupaten terpadat tuna aksara. Diharapkan memperoleh dukungan
anggaran dari APBN, APBD provinsi, APBD kabupaten pada tahun 2014,
serta dukungan dan partisipasi masyarakat melalui tanggung jawab sosial
perusahaan swasta.
Dijelaskan, pendidikan keaksaraan merupakan bagian dari hak azasi
manusia yang paling mendasar dan masih digunakan sebagai salah satu
indikator untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia Indonesia
(IPM), juga merupakan pemenuhan terhadap pencapaian tujuan ke-4 dari
Pendidikan Untuk Semua (PUS), serta merupakan sarana untuk mencapai
tujuan Millenium Development Goal’s (MDG’s).
33 Kabupaten
Sementara itu, Kasubdit Program dan Evaluasi, Drs Pahala
Simanjuntak, MM mengatakan saat ini terdapat 33 kabupaten yang memiliki
angka tuna aksara terpadat yang jumlahnya >50.000 orang yang
tersebar di 8 provinsi yakni: Sumatera Utara (Kabupaten Nias Selatan),
Banten (Kabupaten Tangerang), Jawa Barat (Kabupaten Indramayu, Bogor,
Cirebon, Karawang, dan Bekasi), Jawa Tengah (Kabupaten Brebes, Sragen,
dan Tegal).
Jawa Timur (Kabupaten Jember, Sumenep, Sampang, Bangkalan,
Probolinggo, Malang, Pasuruan, Bojonegoro, Pamekasan, Tuban, Situbondo,
Banyuwangi dan Bondowoso), Nusa Tenggara Barat (Kabupaten Lombok
Tengah, Lombok Timur dan Lombok Barat), Sulawesi Selatan (Kabupaten
Gowa), dan Papua (Kabupaten Jayawijaya, Lanny Jaya, Yahukimo, Puncak,
Tolikara, dan Paniai).
Disamping hal tersebut di atas, terdapat 7 provinsi yang Tuna
Aksaranya lebih besar dari rata-rata nasional yakni Provinsi Nusa
Tenggara Timur, Kalimantan, Barat, Bali, Sulawesi Tenggara, Sulawesi
Barat, Papua Barat dan Gorontalo. (Eko/ Dikmas, Teguh/HK)
sumber
Posting Komentar